Senin, 01 Maret 2010

RISET QUESTION

Manfaat Dibatasinya Akses Karyawan Hanya Pada Situs Yang tergolong Umum dan Mendidik

Saya bekerja disebuah perusahaan milik pemerintah, walaupun baru beberapa bulan bekerja saya sedikit mengamati atau lebih tepatnya berfikir tantang kebijakan-kebijakan perusahaan tempat saya bekerja. Ada salah satu kebjakan yang cukup menarik perhatian, yaitu karyawan diperkenankan menggunakan fasilitas internet yang tersedia diluar jam kerja tentunya, ketika saya coba membuka salah satu situs favorit saya yang juga termasuk situs yang sekarang ini hampir setiap orang menyukainya yakni Facebook (FB). Ternyata situs tersebut tidak dapat saya akses, sampai akhirnya rekan senior saya memberikan info bahwa fasilitas yang diberikan terbatas hanya pada situs-situs yang bersifat umum seperti detik.com, kompas.com bahkan Google pun tidak dapat diakses. Saya berfikir lagi bahwa internet yang tersedia ternyata sangat dibatasi dan sepertinya cenderung membuat saya tidak tertarik dengan fasilitas itu.

Setelah beberapa saat dan telah mengambil kesimpulan bahwa perusahaan ingin karyawannya memiliki produktivitas tinggi dengan dibatasinya situs-situs yang dapat membuat produktivitas cenderung menurun dan hanya fokus terhadap pekerjaan tanpa ada refreshing melalui beberapa situs pertemanan, saya merasa bisa menarik kesimpulan lain. Dari hari ke hari saya perhatikan rekan-rekan saya dikantor memiliki pembicaraan yang cukup berkualitas karena pembicaraannya seputar topik-topik terhangat yang tengah menjadi pembicaraan publik saat ini seperti perkembangan kasus mantan ketua KPK Anthasari Azhar, Hotel prodeo ciptaan Arthalita, Efek negative FB terhadap anakdibawa umur, dll. Walaupun mereka tidak bisa eksis disitus semacam FB namun mereka dapat eksis dengan berita-berita bermutu yang tengah berkembang dimasyarakat dan pastinya mereka mengerti keadaan negeri mereka dan cenderung menimbulkan sikap perduli dan dapat mengekspresikan tanggapan mereka terhadap kondisi real Negara ini disbanding mereka sibuk mengupdate status yang mengundang komentar-komentar yang ujung-ujungnya waktu mereka habiskan hanya untuk online dan akhirnya mengakibatkan pekerjaan mereka terbengkalai.

Dengan pemikiran saya tersebut saya merubah kesimpulan tentang dibatasinya akses karyawan hanya pada situs-situs yang bersifat umum. Semula saya memilki kesimpulan bahwa dari pembatasan akses internet sepertinya menghilangkan kesempatan karyawan dapat eksis dijejaringnya masing-masing dan cenderungt tidak ada waktu untuk refreshing dari pekerjaan. Tapi kini kesimpulan saya ialah dengan kebijakan tersebut perusahaan bermaksud mencerdaskan para karyawannya dengan memaksa mereka mau tidak mau membuka situs yang lebih bermanfaat dan menghindarkan sikap acuh terhadap kondisi real yang tengah hangat dibicarakan daripada sekedar update status,komentar yang tidak jelas ataupun sekedar chatting yang belum tentu teman chat kita termasuk orang yang pantas untuk dijadikan teman atau tidak.